Tahukah Anda,Dengan Menggunakan Kontrasepsi Dapat Mengurangi Angka Aborsi ?
Setiap tahun,di dunia, sebanyak 188 juta kehamilan yang tidak direncanakan dapat dicegah dengan kontrasepsi.Dampak selanjutnya,aborsi berkurang hingga 112 juta,berkurangnya kematian saat lahir 1,1 juta,dan kematian ibu melahirkan berkurang sampai 150 ribu.
Kehamilan yang tidak direncanakan atau tidak diinginkan akan menimbulkan berbagai masalah,seperti aborsi tidak aman,kematian ibu dan anak,penelantaran anak,juga bisa memicu stres bahkan depresi,terutama pada perempuan serta keluarganya.
Di Indonesia sendiri,berdasarkan SDKI (Survei Demografi Kesehatan Indonesia) 2007 terdapat 19,7 % kehamilan yang tidak diinginkan.
Kampanye penggunaan alat kontrasepsi tentu saja tidak dimaksudkan untuk melegalkan upaya pencegahan kehamilan dikalangan remaja atau pasangan yang belum menikah."Aborsi'kan bisa dilakukan bagi pasangan yang sudah menikah,misalnya karena sudah banyak anak.Nah,ini sebetulnya tidak perlu terjadi jika pasangan itu paham akan pentingnya kontrasepsi,"ujar kepala BKKBN,DR.Dr.Sugiri Syarief,MPA.
diakui bahwa kesadaran tentang penggunaan kontrasepsi di Indonesia masih harus terus ditingkatkan,sebagai salah satu upaya mengerem laju pertambahan kelahiran yang terbilang pesat.Jika tidak,ancaman baby boom bisa nyata terjadi.Tahun ini saja diperkirakan jumlah penduduk Indonesia mencapai 241 juta jiwa,40 persennya merupakan usia reproduktif.
Dampak Buruk Dari Aborsi .,Sayangilah Anak-Anak Kita
Mengedukasi Orang Muda
Untuk memetaka tingkat kesadaran akan kontrasepsi dan memperbaiki tingkat edukasi tentang kesehatan reproduksi di kalangan orang muda,Bayer Health Care mensponsori survei multinasional yang melibatkan 812 peserta usia 20-35 tahun,dari 8 negara di Asia,meliputi Indonesia,India,Cina,Korea Selatan,Singapura,Thailand,Malaysia,dan Taiwan.Indonesia menyertakan 101 orang responden.
Sebanyak 51 persen responden merupakan pasangan menikah atau hidup bersama,sedangkan 41 persen lajang atau tanpa pasangan tetap.Sebanyak 41 persen responden memiliki anak.Mereka yang belum memiliki anak,rata-rata berkeinginan mempunyai anak paling lambat di usia 28-29 tahun.
Yang menarik,hasil survei menunjukan rata-rata usia melakukan hubungan seksual pertama kali pada usia 23 tahun.Ada rentang 5 tahun antara usia saat pertama kali berhubungan seksual (23 tahun). Namun,keinginan itu tidak diikuti tindakan untuk mencegah kehamilan.
"hasil survei memperlihattkan 27 persen responden tidak menggunakan kontrasepsi ketika pertama kali berhubungan seks," papar Allen Doumit,GM Bayer Health Care-Pharma Indonesia.Dalam peringatan Hari Kontrasepsi Dunia 2012,belum lama ini.Bahkan,45 persen responden menyatakan tidak menggunakan kontrasepsi.
Selain itu,sekitar 8 persen responden masih mengandalkan senggama terputus untuk mencegah kehamilan.Metode ini tentu saja kurang efektif ketimbang pil KB,IUD,dan alat kontrasepsi lainnya.
Dari Survei tersebut tampak bahwa edukasi tentang manfaat kontrasepsi masih harus dilakukan.Dengan demikian,kalangan muda dapat melakukan perencanaan yang baik,memilih kontrasepsi yang tepat,dan meraih masa depan mereka yang lebih berkualitas.