Rusia mengembangkan Multiple-Launch Rocket Systems (MLRS) jarak jauh dengan guidance (bimbingan) yang baik yang memungkinkan mereka untuk menyerang target hingga 120 mil (200 km) jauhnya, juru bicara artileri Departemen Pertahanan Rusia mengatakan.
"Kami memiliki teknik militer yang potensial untuk menciptakan MLRS generasi baru dengan kisaran jangkauan 200 km," kata Letkol Nikolai Donyushkin.
Artileri saat ini yang digunakan Rusia antara lain 122-mm Grad, 220-mm Uragan, sistem roket 300-mm Smerch, Tornado-S, Tornado-G dan Uragan 1-M yang saat ini tengah menjalani uji coba negara. Tentara Rusia saat ini dalam proses penerimaan hingga 30 unit sistem artileri Tornago-G tahun ini untuk menggantikan BM-21 Grad.
Kemampuan Tornado-S saat ini sedang ditingkatkan dengan sistem satelit navigasi GLONASS yang digunakan dalam sistem rudal Smerch, Donyushkin mengatakan. Roket pandu (guided) dari Tornado-S meungkinkan untuk menyerang target di 72 mil (120 km).
"Tornado-S akan memiliki jangkauan yang lebih jauh, akurasi yang lebih baik dan muatan hulu ledak baru dan kesiapan waktu peluncuran hanya memakan waktu 3 menit," katanya.
Angkatan Darat Rusia secara bertahap menuju ke kemampuan baru dari roket artileri jarak jauh, katanya.
"Tingkat presisi yang tinggi dari artileri ini memungkinkan untuk memastikan penghancuran target yang berkemampuan tinggi sebelum digunakan di medan perang," pungkasnya.
"Kami memiliki teknik militer yang potensial untuk menciptakan MLRS generasi baru dengan kisaran jangkauan 200 km," kata Letkol Nikolai Donyushkin.
Artileri saat ini yang digunakan Rusia antara lain 122-mm Grad, 220-mm Uragan, sistem roket 300-mm Smerch, Tornado-S, Tornado-G dan Uragan 1-M yang saat ini tengah menjalani uji coba negara. Tentara Rusia saat ini dalam proses penerimaan hingga 30 unit sistem artileri Tornago-G tahun ini untuk menggantikan BM-21 Grad.
Kemampuan Tornado-S saat ini sedang ditingkatkan dengan sistem satelit navigasi GLONASS yang digunakan dalam sistem rudal Smerch, Donyushkin mengatakan. Roket pandu (guided) dari Tornado-S meungkinkan untuk menyerang target di 72 mil (120 km).
"Tornado-S akan memiliki jangkauan yang lebih jauh, akurasi yang lebih baik dan muatan hulu ledak baru dan kesiapan waktu peluncuran hanya memakan waktu 3 menit," katanya.
Angkatan Darat Rusia secara bertahap menuju ke kemampuan baru dari roket artileri jarak jauh, katanya.
"Tingkat presisi yang tinggi dari artileri ini memungkinkan untuk memastikan penghancuran target yang berkemampuan tinggi sebelum digunakan di medan perang," pungkasnya.