Pilih Bisnis Kuliner,Cuci Mobil,dan Resort
Setelah sukses berkiprah di dunia hiburan, Marcel Chandrawinata mencoba merambah dunia bisnis sebagai tumpuan di hari depan. Belum lama ini, pria kelahiran Hannover, Jerman 29 Maret 1987 ini membuka bisnis Restoran Commune yang terletak di Jakarta Selatan.Sebelumnya ia juga telah merintis bisnis diving resort (penginapan yang menyediakan fasilitas menyelam) yang berlokasi di Raja Ampat, Papua."Sekarang ini aku lagi ngga syuting stripping, lagi ery'oy mengembangkan bisnis Cafe & Bistro Commune yang akan grand opening di bulan Desember 2012. Usaha Vila di Raja Ampat, Papua juga sudah hampir satu tahun keep running dan masih upgrade terus. Aku juga mau membuat car wash di daerah Grogol, Jakarta Barat,"papar Marcel semangat.
Kakak kembar dari aktor Mischa Chandrawinata ini menceritakan, bahwa bisnis resorf-nya di Papua merupakan bisnis yang dijalankan bersama keluarganya."Bisnis di Raja Ampat Papua base-nya adalah diving resort, di mana pengunjung bisa menyewa alat, sewa boat dan kita pikir kenapa kita ngga menyewa saja tanahnya. Dan kebetulan kemarin sehabis membawa acara di Raja Ampat aku bertemu sama wakil bupatinya terus diajak kerja sama. Kita sewa tempatnya selama 30 tahun,”tambah Marcel.
Target pengunjung yang disasar Marcel untuk resort-nya di Papua terutama adalah turis mancanegara dan komunitas-komunitas. Biaya menginap di resort milik keluarga Marcel ini adalah sebesar Rp 9,5 juta untuk 6 hari 5 malam (tidaktermasuktiket). "Karena untuk mencari spot diving (lokasi menyelam) di Raja Ampat memang susah, karena di sana perairannya tergolong air panas tapi dari terumbu karang juga banyak misalnya pari, manta, hiu karang, dan lainnya/'tambah adik mantan Puteri Indonesia 2005, Nadine Chandrawinata, ini.
Menyinggung soal bisnis kulinernya, Marcel mengaku awalnya ia tidak sengaja menjalankan usaha kuliner, namun ia melihat prospeknya sangat besar, karena itulah ia memberanikan diri untuk menjalankan usaha kuliner tersebut, dan sekaligus dipakai sebagai ajang untuk belajar berbisnis."Usaha restoran atau rumah makan di Jakarta ini lagi banyak digandrungi, apalagi bisnis resto keuntungannya bisa lebih dari 300%. Anakmuda jaman sekarang itu cepat bosan dengan satu tempat yang sama, jadi kita harus muncul dengan berbagai inovasi mulai dari dekorasi ruangan yang berkonsep modem dan makanan yang kita ciptakan juga beragam dengan tema Western fbod,”papar pria yang akrab disapa Cello ini.
Usaha resto yang dijalankan pria lulusan FakultasTeknik Universitas Pelita Harapan Jakarta pada tahun 2010 ini,temyata menunjukkan perkembangan yang cukup baik. "Memang setiap bulannya masih banyak yang harus ditambah seperti perlengkapan penunjang usaha yaitu sistem komputer,fan,dan lainnya. Tetapi yang paling penting total penjualan kita naik. Pemasarannya sendiri kebanyakan dari mulut ke mulut,"jelas Marcel.
Pengunjung Cafe & Resto Commune di hari Kamis, Jumat, dan Sabtu biasanya berasal dari kalangan ABG.Selain itu saat waktu makan siang restonya juga banyak didatangi pengunjung dari Jepang dan Korea."Di sekitar lokasi resto banyak rumah yang disewakan untuk kalangan diplomat, ada juga orang kantoran, sehingga banyak pula pengunjung yang booking tempat untuk mengadakan acara gathering,”tambah marcel
Marcel menjelaskan dalam menerjuni bisnis,ia mengaku sat ini masih dalam tahap belajar.”Aku berbisnis karena merupakan kesempatanku belajar,jadi kalau ditanya modalnya berapa aku lebih banyak menaruh sejumlah uang itu untuk belajar,karena disini masih banyak anak-anak muda.
Kalau aku langsung mengelola usaha yang sudah besar aku nggak bakal belajar apa-apa dan aku akan di anggap anak bawang,”ungkap marcel yang berencana mengembangkan usaha restonya di bali.